3 Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah tinggal. 4. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi penerangan. IV. Dasar Teori 2. Kabel NYA Pengkodean pada kabel NYA : N adalah kabel tembaga pejal Y adalah PVC A adalah kabel berisolasi Dalam satu kabel hanya terdiri dari satu core.Terdiri dari macam - 100% found this document useful 5 votes2K views41 pagesOriginal TitleMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 fasaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes2K views41 pagesMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 FasaOriginal TitleMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 fasaJump to Page You are on page 1of 41 You're Reading a Free Preview Page 8 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 38 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Mengidentifikasiketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL; Mendeskripsikan prosedur pemasangan instalsi penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL; Pengertian Beban Listrik} Beban listrik adalah suatu peralatan yang terkoneksi dengan sistim daya sehingga mengkonsumsi energi listrik } Beban

Oleh Dwi HAni N. TUJUAN PEMBELAJARAN Diharapkan siswa dapat Mendeskripsikan pengertian PUIL untuk instalasi penerangan Mendeskripsikan fungsi dan tujuan dari PUIL untuk instalasi penerangan Mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan karena instalasi penerangan tidak sesuai PUIL Menganalisis perbedaan instalasi penerangan 1 fasa dan 3 fasa Mengidentifikasi ketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL Mendeskripsikan prosedur pemasangan instalsi penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL Pengertian Beban Listrik } Beban listrik adalah suatu peralatan yang terkoneksi dengan sistim daya sehingga mengkonsumsi energi listrik } Beban listrik dapat berupa komponen-komponen elektronikinduktor, resistor,dsb, pesawat elektronik televisi, printer, komputer, dsb , ataupun pesawat listrik lampu, setrika, pompa air dsb PERBEDAAN INSTALASI LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA } INSTALASI 1 FASA instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 netral. } INSTALASI 3 FASA Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0 netral atau kawat ground. Listrik 3 phasa yang banyak digunakan Industri atau pabrik bertegangan 380V. Ada 2 macam tegangan listrik dalam sistem 3 phasa ini, yaitu - Tegangan antar phase Vpp voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line. - Tegangan phase ke netral Vpn Voltage phase to netral atau Voltage line to netral. Instalasi Listrik mengacu pada persyaratan Instalasi, diantaranya } Peraturan Umum Instalasi Listrik, Pada PUIL tahun1964, 1977 dan 1987. Sedangkan tahun 2000 direvisi menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik . } Standar Internasional; q IEC International Electrotechnical Commission q NEC National Electric Code q VDE Verband Deutscher Elektrotechniker q SAA Standards Association Australia. BAGIAN-BAGIAN PUIL } Bagian 1 dan Bagian 2 tentang Pendahuluan dan Persyaratan dasar } Bagian 3 tentang Proteksi untuk keselamatan } Bagian 4 tentang Perancangan instalasi listrik, } Bagian 5 tentang Perlengkapan Listrik } Bagian 6 tentang Perlengkapan hubung bagi dan kendali PHB serta komponennya } Bagian 7 tentang Penghantar dan pemasangannya } Bagian 8 tentang Ketentuan untuk berbagai ruang dan instalasi khusus } Bagian 9 meliputi Pengusahaan instalasi listrik Maksud dan tujuan instalasi listrik harus direncanakan, dipasang dan diperiksa sesuai ketentuan PUIL 2000, supaya Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik. Terjamin keselamatan manusia. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya. Terjamin keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik. Terjamin perlindungan lingkungan. Tercapai tujuan pencahayaan, yaitu terwujudnya interior yang efisien dan nyaman. Ketentuan umum kabel instalasi Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji. Kabel yang dipasang a. Harus memiliki standar atau tanda sertifikasi SNI atau standar lain yang diberlakukan dan tanda pengenal lain dipermukaannya, sepanjang kabel tersebut sesuai dengan ketentuan standar. b. Tidak cacat dan tidak rusak. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang harus sesuai dengan penggunaannya, sebagaimana disebut dalamrancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000 a. Kabel instalasi dalamgedung memiliki warna selubung putih/ abu-abu. b. Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 Volt, memiliki warna selubung hitam. c. Kabel udara tegangan pengenal 600 Volt sampai 1000Volt, memiliki warna selubung hitam. d. Kabel tegangan menengah/ tinggi tegangan pengenal di atas 1000 Volt, memiliki warna selubung merah. Kabel yang dipilih dan dipasang harus memiliki ukuran memenuhi persyaratan sesuai dengan beban, sebagaimana tersebut dalam rancangan instalasi. Kabel yang akan dipasang harus dipilih sedemikian, sehingga jumlah dan warna isolasinya sesuai dengan rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000, yaitu a. Warna biru untuk penghantar netral. b. Warna loreng untuk penghantar pembumian. c. Warna merah untuk fasa R. d. Warna kuning untuk fasa S. e. Warna hitam untuk fasa T. Ketentuan PUIL untuk fitting lampu Fitting lampu dipasang dengan cara menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fasa dan kontak luarnya pada penghantar netral Ketentuan PUIL untuk kotak kontak Kotak kontak untuk fasa tunggal, baik yang berkutub dua maupun tiga harus dipasang sehingga kutub netralnya ada disebelah kanan atau disebalah bawah kutub tegangan Tinggi pemasangan dari lantai yakni berjarak 1,5 m dari lantaiBerikut ini adalah tabel daya tersambung PLN Ketentuan umum tentang PHB, meliputi 1. Penataan PHB. 2. Ruang pelayanan. lorong, dan emper untuk lalu lintas. 3. Penandaan. 4. Pemasangan sakelar masuk. 5. Pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar PHB pada kondisi tertentu. 6. Pengelompokan perlengkapan sirkit. 7. Penempatan pengaman lebur, sakelar dan rel. 8. Pemasangan pemisah. 9. Jarak udara minimum. PROSEDUR PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN 3 FASA FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN INSTALASI 3 FASA Urutan Fasa R, S, T dipasang tidak boleh terbalik. Pembagian Jumlah beban tiap fasa harus seimbang Pemasangan gawai pengaman tidak boleh melebihi KHA kabel yang diamankan Petunjuk Cara Pemasangan Panel Listrik 3 fase 1. Kabel SR 4x16 mm milik PLN memiliki ciri atau kode khusus sebagai penentu RST dan N. Jika di raba dengan jari kabel SR memiliki sirip/ garis halus di sepanjang kabel. Kabel SR satu garis adalah R, dengan ciri dua sirip adalah S, dengan ciri tiga garis adalah T dan polos tanpa ada garis pada kulit kabel adalah N 2. Pasangkan sepatu kabel pada ke empat ujung kabel SR dan bautkan ke masing masing Plat Konduktor pada Panel Listrik 3 phase. 3. Pasangkan kabel RSTN dari plat konduktor sebagai Input arus listrik tiga phase ke stand meter atau meteran listrik. Ganjil pada KWH 3 phasa adalah Input Arus Masuk dan Lubang Genap adalah Output Arus Keluar. 5. Kabel Output RST dari kwh di hubungkan pada MCB 3 Phase sebelum akhirnya di aplikasikan ke instalasi gedung/Panel Listrik dalam Gedung. 6. Output N Netral di hubungkan ke Plat Konduktor sebelum di hubungkan ke panel dalam gedung. 7. Plate konduktor itu sendiri di fungsikan sebagai penghantar arus listrik yang aman dan tahan terhadap panas. 8. Terakhir Pasangkan Modem kwh 3 phase sesuai petujuk gambar yang tertera pada kotak pembungkus modem. Jenis modem yang berbeda biasanya juga berbeda cara koneksinya. Rangkaian modem kwh di atas hanya sebagi contoh saja. Modem itu sendiri di fungsikan sebagai pembaca dan pengirim data kinerja kwh ke kantor PLN. Ketentuan-ketentuan komponen- instalasi penerangan 3 fasa yang sesuai dengan PUIL Kabel } Sebagai penghantar digunakan kabel berisolasi ganda misalnya NYM yang terdiri atas dua atau tiga inti tembaga pejal dengan penampang tiap intinya minimum 1,5 mm2. } Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan penyambungan yang baik. } Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2. } Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A Lampu } Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat sedemikian rupa sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan lampu terpasang, teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan. } Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab, sangat panas, berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. } Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah terbakar harus dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga bagian yang bersuhu lebih dari 90 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar itu. } Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah terbakar atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap debu. } Lampu untuk penerangan luar dan dalam ruang dengan tetes air harus kedap tetesan atau dipasang dalam armatur penerangan yang kedap tetesan. } Perkawatan pada atau di dalam armatur harus terpasang dengan rapi. Diameter kawat harus minimum 0,75 mm2 dan sedemikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik dan kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Perkawatan yang berlebihan harus dihindarkan. Kabel harus dipasang sedemikian rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu yang melebihi kemampuannya. } Armatur harus terbuat dari logam, atau bahan lain yang diizinkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan dan kekokohan mekaniknya. Pipa dan tempat masuknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga kabel dapat dengan mudah dipasang dan dikeluarkan tanpa ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada bahan isolasi atau putusnya hubungan kabel. } Konstruksi rumah armatur yang tertanam tidak boleh menggunakan solder. } Lampu randah dan lampu lantai boleh dihubungkan dengan kabel berselubung karet yang diizinkan bila pengawatannya ditempatkan bebas dari panas lampu. Stop kontak } Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup. } Mudah dicapai tangan. } Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah. Saklar } Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai. } Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat. } Arah posisi kontak tuas saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Menjelaskanpendekatan dan model pembelajaran yang digunakan. serta metodanya SISWA: Pembukaan : 1. Menjawab salam 2. Menertibkan tempat duduk 3. Berdo'a dalam hati 4. Menjawab keadaan kondisinya 5. Menjawab pertanyaan guru dengan bahasa yang komunikatif,ramah dan santun. 6. Menjelaskan gambar rangkaian instalasi listrik tegangan rendah fasa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan SMK NEGERI 2 SRAGEN Program Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik IPL Kelas Semester XII Gasal Alokasi Waktu 4 x 6 JP Pertemuan 1 4 A. Kompetensi Inti 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar Mengimplementasi pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri Menggabungkan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri C. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan instalasi penerangan tegangan 3 fasa Menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa Menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan Menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa D. Tujuan Pembelajaran Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan instalasi penerangan 3 fasa Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa E. Materi Ajar Memahami Instalasi Penerangan 3 fasa Sebelum kita mempelajari PHB 3 Fasa terlebih dahulu kita mengetahui jaringan tiga fasa dikarenakan pemasangan jaringan tiga fasa lain halnya dengan jaringan satu fasa. Kelainan tersebut terletak pada Untuk jaringan 1 fasa cukup pemasangannya dengan fasa dan nol 0 atau P dan N dan dibedakan dengan warna kawat berlainan yang biasanya warna merah dan hitam diperlengkapi kawat massa warna hijau setrip kuning Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf  Fasa R, kawat hantarannya warna merah  Fasa S, kawat hantarannya warna kuning  Fasa T, kawat hantarannya warna biru  Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning. Pemakaian listrik 3 fasa untuk perumahan biasa jarang ditemukan kecuali perumahan- perumahan, pabrik-pabrik, serta bengkel-bengkel industry. Untuk pemakaian arusnya menggunakan PHB tiga fasa papan hubung bagi tiga fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih. Skema PHB 3 fasa dapat dilihat pada gambar Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut 1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya. 2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. 3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi sekurang-kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu dan golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat dihubungkan bersamaan suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur pemanas berpancar kecil. Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan menghitung jumlah beban tiap kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan daya yang sama hampir sama. Pada jaringan tiga fasa, untuk pendistribusian beban harus dibuat seimbang mungkin antara fasa dengan fasa. Dasarnya dalam setiap pembangkitan tenaga listrik tiga fasa, dalam generatornya terdapat kumparan fasa R, fasa S dan fasa T. kumparan – kumparan tersebut mempunyai kapasitas beban yang sama atau kuat arus yang ditimbulkan oleh tiap fasa sama besarnya. Perlengkapan Perangkat Hubung Bagi PHB 3 Fasa Untuk pemakaian tenaga listrik system pembagianya arusnya berbeda dengan pembagian arus pada rumah biasa untuk itu dipergunakan PHB 3 Fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih. Perelngkapan PHB 3 Fasa terdiri dari. 1 Rumah PHB 2 Sakelar penghubung Utama 3 Sekering utama 4 Rel pembagi 5 Sakelar pembagi 6 Sekering pembagi 7 Sambungan tanah grounding 8 Perlengkapan alat ukur listrik. Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiir atas pembangkitan generator, transmisi penghantar, pemindahan daya transformator. Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah. 1 MCBMiniature Circuit Breaker Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet. 2 GFitting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman. 3 Stop kontak adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa. 4 Sakelar berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakaibeban. 5 Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listriktusuk kontak, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik itu dapat digunakan 6. Kotak sekering Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumahbanguna F. ModelMetode Pembelajaran
PHB3 fase Langkah Kerja dan Cara-Cara Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan. 2. Penentuan tata letak komponen - Tentukan tata letak komponen-komponen, saklar seri, saklar langkah, stop kontak, boks TL, sakelar tombol tekan, kotak sambung dan terminal PHB. 3. Pemasangan Komponen 3.1 Pasanglah Kotak PHB seperti pada gambar berikut : 3.2
RPP MEMASANG INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah SMK NEGERI 2 DEPOK Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Kelas/Semester XI / 1 Pertemuan ke 1 - 3 Alokasi Waktu 4 Jam Pelajaran 45 Menit Standar Kompetensi Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat Kompetensi Dasar Merencanakan Panel Hubung Bagi 3 fase Instalasi Tenaga Listrik Indikator 1. Menjelaskan 3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik berdasarkan fungsinya 2. Memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5. Membuat gambar perencanaan PHB distribusi daya yang dapat menyalurkan tenaga listrik ke 5 buah motor listrik jika diberikan data-data sesuai dengan name plate masing – masing. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa kelas XI akan dapat menjelaskan 3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik dengan benar 80% berdasarkan fungsinya 2. Siswa kelas XI akan dapat memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Siswa kelas XI akan dapat menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Siswa kelas XI akan dapat menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5. Siswa kelas XI akan dapat membuat gambar perencanaan PHB distribusi daya yang dapat menyalurkan tenaga listrik ke 5 buah motor listrik jika diberikan data-data sesuai dengan name plate masing – masing. I. Materi Pembelajaran 1 Papan Penghubung dan Pembagi 2 Instalasi Tenaga Listrik 3 Perencanaan Instalasi tenaga 4 Komponen-komponen instalasi tenaga listrik 5 Cara Kerja motor-motor listrik 3 phasa III. Metode Pembelajaran 1 Ceramah 2 Diskusi 3 penugasan Individu Pertemuan 1 IV. Langkah-langkah pembelajaran skenario Pendahuluan menit Memotivasi siswa dengan menceritakan penggunaan PHB, pada bangunan atau gedung yang memerlukan tenaga listrik Menjelaskan SK dan KD serta tujuan pembelajaran Kegiatan Inti menit 1. Menjelaskan 3 jenis PHB berdasarkan fungsinya 2. Guru memberikan beberapa gambar PHB dengan power point 3. Siswa mengamati dan mengelompokan kedalam jenis – jenis PHB sesuai yang telah dijelaskan oleh guru 4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 5. Siswa di beri kesempatan untuk bertanya untuk materi yang belum jelas 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain yang dapat menjawab pertanyaaan yang di ajukan oleh siswa lain 7. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh siswa Kegiatan Akhir ä menit 1. Memberikan Tugas Untuk mencari jenis – jenis PHB melalui internet atau media majalah atau foto-foto 2. Penutupan pembelajaran V. Alat , Bahan dan sumber belajar 1. Alat LCD Laptop 2. Bahan Gambar-gambar Panel PHB instalasi tenaga listrik 3. Sumber Belajar PUIL 2000 Ir. Imam Sugandi Dkk, 2001,Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah berdasarkan PUIL 2000, Jakarta Yayasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik Prih sumarjati Dkk, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid I, II, III , Jakarta Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional Sariadi Dkk, 1999, Instalasi listrik industri, Bandung, Angkasa Penilaian 1. Tugas mandiri tak terstruktur 2. Test tertulis Soal - Soal Isilah Pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan jelas ! 1. Jelaskan berdasarkan fungsinya untuk jenis – jenis PHB di bawah ini a. PHB Daya b. PHB distribusi Daya, c. PHB Kontaktor/ Kontrol 2. Sebuah mesin perkakas memerlukan gerak putar, dengan data – data sebagai berikut ; a. Putaran n = 1500 rpm, b. Momen Putar M = 5,968 kgm, c. Rendemen Motor  = 80 % Motor listrik yang dibutuhkan harus mempunyai daya sebesar ? hitung 3. Diberikan data – data motor listrik 3 fasa sesuai dengan nama plate sebagai berikut a. Motor 3 fasa , b. P daya = 10 HP c. V Tegangan = 380 V d. In Arus Nominal = 19,6 Amp e. Ist Arus asut = 650 % Berapakah besar ukuran pengaman yang dapat digunakan untuk kondisi motor listrik tersebut di atas ? 4. Sebuah motor 3 fasa dengan data-data sebagai berikut ; a. Motor 3 fasa b. In Arus Nominal 15 Amp Berapakah penampang kabel yang dipakai berdasarkan tabel SPLN ? 5. Buatlah gambar diagram pembagian kelompok distribusi daya untuk mengalirkan tenaga listrik yang mensuplai 5 buah motor listrik dengan data-data sebagai berikut ; a. Motor listrik dengan 30 HP b. Motor listrik dengan 15 HP c. Motor Listrik dengan 15 HP d. Motor Listrik dengan 20 HP e. Motor Listrik dengan 10 HP KUNCI JAWABAN ! 1. Jenis – jenis PHB berdasarkan fungsinya a. PHB Daya ialah tempat menyalurkan dan mendistribusikan tenaga lsitrik dari pusat listrik ke PHB distribusi b. PHB Distribusi daya ialah tempat menyalurkan tenaga listrik dari PHB daya ke beban pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan c. PHB Kontaktor ialah PHB yang khusus dibuat untuk menempatkan komponen-komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga 2. Motor Listrik yang dibutuhkan harus mempunyai daya sebesar ; 3. Ukuran pengaman yang digunakan sebesar ; Besarnya Penampang kabel yang sesuai adalah ;… 125% x 15 = 18,75 Amp. Berdasarkan tabel SPLN maka diameter yang digunakan sebesar mm2 5. Gambar Skema VII. Skor penilaian I. Jenis Soal Tertulis skor Nilai Maksimal = 10 1. Jika MenJawab dan Benar 3 skor = 2 Jika MenJawab dan Benar 2 skor = 1,2 Jika Menjawab dan Benar 1 skor = Jika Menjawan salah diberi Skor = 0 2. Jawaban Benar skor = 2 3. Jawaban Benar skor = 2 4. Jawaban Benar skor = 2 5. Jawaban Benar skor = 2 II jenis Penugasan skor Nilai maksimal = 10 Total SKOR Nilai AKHIR = Test Tertulis + Nilai penugasan / 2 • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB 3. Adanya Lampu Indikator • PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator 2 Adanya Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga • Gambar 3 Dicirikan 1. danya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator 2. Adanya Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB • PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 1. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital • Adanya Pembata Arus MCB • Adanya Lampu Indikator • PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan • Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga • Gambar 3 Dicirikan 1. danya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB 3. Adanya Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 1. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB i. Adanya Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 5. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 6. Adanya tombol – tombol 7. Adanya lampu indicator a. alat- alat pengendalian lainnya 0 komentar Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan Poskan Komentar Atom Pendukung Teknik Elektro Arsip Blog  ► 2011 1 o ► Mei 1   ▼ 2010 15 o o o ► Oktober 3  Alat-alat pada instalasi berbagai macam bentuknya....  CARA KERJA GENERATOR  OSCILOSCOPE ► September 3  Media Pembelajaran SCR  Cara Kerja Relay  Animasi SCR ▼ Agustus 5  RPP MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA  RPP Merakit Perangkat Keras Komputer  RPP MEMASANG INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA  RPP INSTALASI LISTRIK DASAR  o  RPP PENGENDALI PERALATAN LISTRIK SECARA ELEKTRONIK... ► Maret 4  PROGRAM REMEDIAL PENGENDALI ELEKTRONIK SMK  RPP pengendali peralatan listrik menggunakan elekt...  BAGI-BAGI MODUL BUAT SMK TEKNIK LISTRIK AND ELEKTR...  RPP perakitan komputer ► 2008 1 o ► November 1  RPP Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan ... Mengenai Saya T. ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER Mohon maaf.. karena banyaknya permintaan RPP teknik elektro dari pengunjung, semua tidak dapat kami kirim ke email saudara. kami akan upload ke Blog/Kunjungi Lihat profil lengkapku Daftar Blog Saya  Suwaedi’s Weblog OSCILOSCOPE 8 bulan yang lalu

Caramenyiapkan Prosedur pemasangan Instalasi Listrik fasa tunggal dan fasa tiga. Komponen-komponen yang dapat dipasang langsung pada pekerjaan instalasi listrik, contohnya : sakelar, kotak kontak, pipa, fitting lampu, dan sebagainya. misalnya sakelar penerangan, sakelar tegangan tinggi, sakelar instalasi tenaga, sakelar elektronika dan

A. PANEL DISTRIBUSI LISTRIK Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu I nduk stepdown ke beban listik konsumen harus melewati pane daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendstribusika energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan pael distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban konsumen baik untuk instalasi tenaga meupun untuk instalasi penerangan. Perhatikan gambar diagram satu garis pael daya dan panel distribusi listrik di bawah ini. gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan memudahkan Pembagian energi listrik secara merata dan tepatPengamanan instalasi dan pemakaian listrikPemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan Untuk itu di dalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar Mudah dilayani dan amanDipasang pada tempat yang mudah dicapaiDi depan panel ruangannya harus bebasPanel tidak boleh ditempatkan di posisi yang lembab Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel distribusi listrik harus memperhatikan sesuai dengan puil Semua penghantar/kabel harus disusun rapiSemua komponen harus dipasang rapiSemua bagian yang bertegangan harus dilindungiSemua komponen terpasang dengan kuatJika terjadi gangguan tidak akan meluasMudah diperluas/dikembangkan jika diperlukanMempunyai keandalaan yang tinggi. B. KONSTRUKSI Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik antara lain saklar utama/pemisah, pembatas arus Miniatur Circuit Breaker MCB, Earth Leak Circuit Breaker ELCB, terminal, Rel Omega, dan busbar. Pada sisi luar bagian pintu panel dipasang lampu indikator dan` alat ukur berupa ampere meter dan volt meter. Adapun pada rangkaian diluar panel merupakan komponen instalasi penerangan berupa saklar, kotak kontak, lampu, kotak hubung bagi, pipa pvc, lampu dan beban lainnya. Pada gedung yang mempunyai berapa ruang dan melayani beban listrik penerangan, yang berupa lampu-lampu penerangan. Pada sebuah bangunan gedung, instalasi penerangan 3 fasa bangunan gedung panel instalasi penerangan C. PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK Perencanaan Instalasi Listrik Sumber PUIL 2000 halaman 105 Persyaratan umum Ketentuan umum Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan lain yang tersebut dalam Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dalam BAB 2 terutama dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi untuk keselamatan yang ditentukan dalam BAB 3. Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian assessment dan survai lokasi. CATATAN Metode penilaian dan hal-hal yang disurvai dijelaskan dalam IEC 364-3 Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang berlaku. Rancanganinstalasi listrik terdiri dari a Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik. b Gambar instalasi yang meliputi 1 Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya pelayanannya, seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain. 2 Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir. 3 Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut. 4 Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik. c Diagram garis tunggal, yang meliputi 1 Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponennya; 2 Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya; 3 Sistem pembumian dengan mengacu kepada \ 4 Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai. d Gambar rinciyang meliputi 1 Perkiraan ukuran fisik PHB; 2 Cara pemasangan perlengkapan listrik; 3 Cara pemasangan kabel; 4 Cara kerja instalasi kendali. CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan atau uraian. e Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain 1 Susut tegangan; 2 Perbaikan faktor daya; 3 Beban terpasang dan kebutuhan maksimum; 4 Arus hubung pendek dan daya hubung pendek; 5 Tingkat penerangan. f Tabel bahan instalasi, yang meliputi 1 Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan; 2 Jumlah dan jenis perlengkapan bantu; 3 Jumlah dan jenis PHB; 4 Jumlah dan jenis luminer lampu. g Uraian teknis, yang meliputi 1 Ketentuan tentang sistem proteksidengan mengacu kepada 2 Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya; 3 Cara pengujian; 4 Jadwal waktu pelaksanaan. h Perkiraan biaya D. BAHAN KERJA 1. Fitting Lampu E27 Fiting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemegang atau tempat bola lampu. Fitting lampu sejenis Edison dan jenis bayonet harus dipasang dengan bagian tengah hantaran fasa, sedangkan kontak luar ulir dari fitting dihubungkan pada hantaran netral. Pasal 206 B2 PUIL 771. Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab, sangat panas,berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. PUIL 2000 hal 168 Bagian luar dari fitting lampu harus dibuat dari bahan porselin, atau bahan isolasi lain yang sederajat. pasal 856 A4 PUIL 77. 2. Sakelar Sakelar ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya 3. Kotak Kontak atau Stopkontak Menurut PUIL 2000 halaman 10 dan 11, kotak kontak ialah susunan gawai pemberi dan penerima arus yang dapat dipindah-pindahkan, untuk menghubungkan dan memutuskan saluran ke dan dari bagian instalasi. Kontak tusuk meliputi a kotak kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus; b tusuk kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai penerima arus Kotak Kontak Biasa KKB kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu tidak secara tetap bagi peranti listrik jenis apa pun yang memerlukannya, asalkan penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya. Kotak Kontak Khusus KKK kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu jenis peranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan / menempatkan kotak kontak, antara lain Tusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian aktif. PUIL 2000 hal 175 Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan secara mekanik cukup kuat. PUIL 2000 hal 175 Tusuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari bahan yang mudah pecah. PUIL 2000 hal 175 Sebagai pengecualian dari di atas, tusuk kontak untuk kuat arus 16A ke bawah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang tahan terhadap arus rambat. PUIL 2000 hal 175 Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus baik untuk menghindari kerusakan mekanis. PUIL 2000 hal 175 simbol diagram simbol diagram pengawatan 4. fuse Menurut PUIL 2000 halaman 6, Fuse/Pengaman Lebur ialah bagian dari pengaman lebur yang dirancang agar lebur bila pengaman lebur bekerja. Menurut PUIL 2000 halaman 12, pengaman lebur sekering ialah gawai penyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang dirancang khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat pengaman lebur disisipkan dan memutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu yang sesuai. Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawai penyakelaran yang utuh fuse . Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse Sekering pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek short circuit dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse sekering tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Fuse Sekering terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse Sekering tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya. simbol diagram satu garis weiring diagram 5. Kabel NYA Kabel NYA adalah kabel yang mempunyai isolasi berupa PVC, dengan inti tembaga tunggal yang pejal. Kabel NYA banyak digunakan dalam instalasi listrik perumahan, yang merupakan kabel udara dengan karakteristik tidak tahan terhadap panas. Untuk itu, pemasangan kabel NYA harus dilindungi oleh pipa PVC atau pipa aluminium untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik seperti keratin tikus, terbakar, dll. Kabel rumah tanpa selubung berisolasi PVC yaitu NYA, NYAF dan berisolasi karet NGA, tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu, dan tidak boleh pula langsung pada, di dalam, atau di bawah plasteran. PUIL 2000 Kabel rumah berisolasi karet NGA dan berisolasi PVC NYA harus dipasang didalam pipa instalasi; jika tidak, maka harus ditempuh cara-cara tersebut dalam PUIL 2000 6. Kabel NYYHY Nama kabel Kabel termoplastik sedang berselubung termoplastik Tegangan nominal antara penghantar 600-1000 V Jumlah inti 2 sampai dengan 7 Menurut PUIL halaman 281, kabel ini hanya cocok dalam ruang kering untuk peralatan listrik domestic, juga dalam ruang lembab sementara. Dengan tekanan mekanik sedang, misalnya untuk mesin cuci, lemari es, dsb. NYYHY biasanya berwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel. Biasanya digunakan untuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena sifatnya fleksible dan tidak mudah patah. 7. Lampu Pijar Lampu pijar yang digunakan dalam praktikum bengkel listrik yaitu lampu Philip 40W/220V. Menurut PUIL 2000 halaman 171, Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit penerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya lebih dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika dayanya melebihi 1500 W. Di atas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal lampu atau gawai lampu yang khusus. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. simbol lampu pujar 8. Alat Pengukur dan Pembatas APP Berikut ini ketentuan mengenai pemasangan APP Di APP terdapat meter energi,terminal netral, dan pembatas arus MCB yang kemampuannya harus sesuai dengan paket daya pelanggan yang ditetapkan. Bila jenis penghantar yang disambung berbeda, maka harus digunakan terminal bimetal. Meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi yang berwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama dioperasikan. Pada APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena umumnya kotak APP terbuat dari logam APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai untuk kepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan umumnya dengan tinggi 1,80 meter. kwh meter 3 fasa Bagian-bagian kwh meter dan fungsinya. a. Badan body terdiri dari Bagian atas Bagian bawah b. Kumparan arus terdiri dari Pada kwh metter 1 fasa kumparan arus 1 set Pada kwh metter 3 pasa 3 kawat kumparan arus 2 set. Pada kwh metter 3 pasa 4 kawat kumparan arus 3 set. Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur cosines phi faktor kerja Kumparan tegangan terdiri dari Pada kwh 1 phasa c. Piringan Piringan kwh meter ditempatkan dengan 2 buah bantalan atas dan bawah yang digunakan agar piringan kwh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil mungkin. d. Circuit breaker MCB Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubungan singkat dari suatuperalatan listrik rumah. Saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan e. Meter listrik sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kwh kilowatt hour. Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini. . f. Spin control merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang digunakan maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB g. Pengaman listrik sekring atau panel hubung bagi fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila masalah seperti hubung pendek diperalatan listrik dengan cara memutuskan arus listriknya. h. Spesikasi kwh meter merek nama perusahaan yang membuat kwh meter type, jenis, model identitas meter oleh pabrik tahun tahun pembuatan kwh meter nomor nomor seri dari pabrik tegangan nominal kumparan missal 3 x 230/400V arus nominal kumparan magnet arus misal 520A arus nominal = 5A dengan batas kesalahan terkecil kumparan sanggup dialuri arus 20A dengan kesalahan masih batas yang diijinkan class angka/kategori yang menentukan ketelitian keh meter limit error frekuensi frekuensi nominal dari kumparan tegangan Hz tanda panah arah putaran piringan kwh meter yang benar constata meter besaran pada kwh meter yang menyatakan hubungan antara hasil putaran dengan energy yang terpakai disimbol C dalam satuan revulsi/kw 9. Proses pemasangan Berikut langkah-langkah pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster Menyiapkan gambar kerja pada kertas mengenai rancangan instalasi penerangan 3 fasa yang akan dipasang a. Diagram Kerja b. Diagram Lokasi c. Diagram Pengawatan d. Diagram Pengawatan Panel e. Diagram Pengawatan APP 3 fasa 2. Mendata dan menyiapkan komponen yang dibutuhkan Bill of Quantity. 3. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan 4. Memakai dan memperhatikan Alat Pelindung Diri APD sebelum memulai pekerjaan 5. Memasukkan kabel ke dalam pipa sesuai dengan yang telah di desain dan jangan lupa untuk menandai kabel tersebut agar suatu saat tidak bingung memasang komponen yang telah dipersiapkan 6. Merencanakan dan membuat panel. a. Lakukan pemasangan komponen pada panel. Usahakan tata letak komponen serapi mungkin sesuai dengan “Layout Panel”, hal ini bertujuan agar ketika terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah pengecekan/maintenance. b. Lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan Wiring Diagram Panel. Hal yang perlu diperhatikan adalah, pada tiap pemasangan sumber harus melalui line up terminal. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerusakan pada komponen lain. c. Setelah pengawatan pada panel selesai, maka panel siap untuk dipasang dan dihubungkan dengan beban. Ujung-ujung kabel yang terhubung pada beban, langsung disambungkan pada masing-masing pengaman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua tersambung dengan rapi, maka instalasi siap untuk diuji 7. Melaksanakan commissioning dalam keadaan tidak bertegangan meliputi Pemeriksaan Kontinuitas dan Pemeriksaan Tahanan Isolasi 8. Pemasangan APP 3 fasa. commissioning dalam keadaan bertegangan tanpa beban meliputi Pemeriksaan Urutan Fasa dan Pemeriksaan Nominal Tegangan. 10. Penyambungan kWh-meter dengan sumber tegangan menggunakan kabel NYYHY. 11. Memasang Lampu dan Heater sebagai beban untuk membuktikan pemasangan instalasi benar-benar berhasil. 12. Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan dan berbeban yang meliputi Uji Nominal Tegangan, Uji Arus, dan Uji Beban Daftar Pustaka [1] M. Kharis, Memelihara Panel Listrik. Departemen Pendidikan Nasional, 2005. [2] laporan penerangan 3 fasa’, Scribd. [Online]. Available [Accessed 07-Oct-2018]. [3] Djoko Laras Jobsheet Praktek Instalasi Listrik Industri. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY, 2013. [4] R. F. Dziuba, D. G. Jarrett, L. L. Scott, and A. J. Secula, Fabrication of High-Value Standard Resistors’, IEEE Transactions on Instrumentation and Measurement, vol. 48, no. 2, Jan. 1999. [5] Politeknik Negeri Malang,
Berikutlangkah-langkah pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster pada bengkel listrik Politeknik Negri Malang Gedung AK 1.06 kabin 5: 1. Merencanakan dan menggambar pada kertas mengenai rancangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster yang akan dipasang. a. Diagram Kerja 41 b. Diagram Lokasi (Lampiran 2) c. Diagram Pengawatan In Plaster 42
Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi yang biasanya hanya terdiri dari saklar, lampu dan stop kontak. Instalasi penerangan ini merupakan salah satu mata kuliah awal yang bisanya diajarkan pada jurusan teknik elektro. Berikut adalah Contoh soal instalasi penerangan listrik beserta jawabannya !! Soal dan Jawaban Instalasi Penerangan Listrik!!! JAWABAN BENAR AKAN DIWARNAI DENGAN WARNA UNGU!!!Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi dengan tidak adanya komponen motor listrik sehingga tidak adanya daya reaktif. Sebutkan kabel yang digunakan pada instalasi peneranganA. Fasa-Ground-PositifB. Positif-Negatif-GroundC. Fasa-Ground-NetralD. Positif-Negatif-FasaSalah satu komponen utama pada instalasi penerangan adalah lampu. Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan fasa dan netral, Apa yang akan terjadi pada lampu tsb ??A. MatiB. MenyalaC. TripD. Terjadi Short-CircuitSaat ini semua kabel instalasi penerangan pada rumah maupun gedung ditanamkan dalam tembok. Komponen yang digunakan untuk melindungi kabel listrik ketika ditanam dalam tembok adalah ?A. Rol IsolatorB. Pipa InstalasiC. LasdopD. Kotak SambungPerhatikat pernyataan berikut !1 Sebagai Pengaman2 Sebagai Penghambat3 Sebagai Pembangkit4 Sebagai Pembagi Diantara pernyataan diatas, manakah yang merupakan fungsi dari PHB ?A. 1 dan 3B. 2 dan 3C. 4 dan 1D. 4 dan 3Saklar merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan lampu. sambungan kabel dari saklar adalah ??A. Input Fasa - Output NetralB. Input Fasa - Output FasaC. Input Netral - Output FasaD. Input Fasa - Output GroundPada suatu instalasi penerangan, Apabila rating MCB cabang lebih besar dari rating MCB pusat apa yang akan terjadi ?A. MCB pusat tidak bekerjaB. Rangkaian bekerja secara optimalC. Terjadi KorsletingD. MCB TerbakarFungsi dari saklar tunggal adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan dan mematikan tiga lampuD. Menyalakan dan mematikan empat lampu Fungsi dari saklar seri adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan lampu di dua tempat yang berbedaD. Menyalakan tetapi tidak bosa mematikan lampu Fungsi dari saklar tukar atau saklar hotel adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan lampu di dua tempat yang berbedaD. Menyalakan tetapi tidak bosa mematikan lampuApa perbedaan dari instalasi penerangan dan instalasi tenaga ?A. Pada instalasi penerangan terdapat motor listrik dan pada instalasi penerangan tidak terdapat motor listrikB. Pada instalasi penerangan tidak ada motor listrik sementara pada instalasi tenaga terdapat motor listrikC. Pada instalasi penerangan menimbulkan daya reaktif yang sangat besarD. Pada instalasi tenaga tidak adanya motor listrikSambungan kabel pada stop kontak yang memenuhi standar PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik adalah adalah ? A. Fasa dan NetralB. Fasa, Netral dan GroundC. Fasa dan GroundD. Netral dan GroundFungsi dari Grounding pada stop kontak adalah ?A. Melindungi pengguna dari kegagalan isolasi ketika menyambungkan perangkat ke stop Agar rangkaian listrik menjadi lebih kerenC. Agar peralatan dapat hidup sehingga membutuhkan sambungan groundingD. Agar instalasi terlihat rapi dan kokoh. Stop kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk ?A. Mengamankan instalasi listrikB. Menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik PLNC. Mengamankan instalasi dari korsletingD. Menghidupkan dan mematikan lampuMCB merupakan suatu alat yang digunakan untuk ?A. Mengamankan instalasi listrik ketika terjadi gangguan internal baik itu short-circuit ataupun beban berlebih Overload.B. Menghidupkan dan mematikan lampuC. Memanaskan rangkaianD. Melindungi kabel listrik ketika ditanamKetika kabel fasa dan netral bersentuhan pada suatu instalasi penerangan, Apa yang akan terjadi ??A. Hubung singkat / Short CircuitB. Instalasi akan berjalan dengan optimalC. Tidak berpengaruhD. Instalasi menjadi lebih amanJenis kabel yang biasa digunakan pada instalasi penerangan adalahA. NYA dan NYMB. AAACC. ACSRD. NYBYSuatu instalasi penerangan harus memenuhi syarat ?A. Aman dan HandalB. BagusC. RapiD. Bersih dan menawanSesuai dengan PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik warna selubung kabel grounding adalahA. HitamB. BiruC. Hijau strip KuningD. MerahSesuai dengan PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik warna selubung kabel fasa adalahA. HitamB. BiruC. Hijau strip KuningD. MerahSuatu diagram pada instalasi penerangan yang menjelaskan tentang 1 Rating MCB pusat KWH Meter dan MCB cabang yang digunakan2 Jenis Kabel yang digunakan3 Ukuran Kabel yang digunakan4 Jumlah Beban5 Pembagian kelompok bebanPernyataan tsb adalah fungsi dari ?A. Diagram PHBB. Diagram PemipaanC. Diagram SituasiD. Diagram Satu GarisSuatu diagram yang menjelaskan tentang simulasi ketika sambungan kabel ditanam dalam tembok adalah ?A. Diagram PHBB. Diagram PemipaanC. Diagram SituasiD. Diagram Satu GarisSuatu denah yang menjelaskan tentang posisi rumah kita dengan saluran listrik PLN sehingga memudahkan instalatir dalam menghubungkan jaringan kabel PLN tsb ke rumah kita adalah pengertian dari ?A. Diagram PHBB. Denah SituasiC. Diagram SituasiD. Denah InstalasiSuatu diagram yang menjelaskan tentang sambungan kabel dari setiap komponen yang ada pada instalasi listrik dan diagram tsb hanya terdiri dari sebuah garis adalah ?A. Denah SituasiB. Diagram PemipaanC. Diagram PengawatanD. Diagram Satu GarisSuatu diagram yang menjelaskan tentang sambungan kabel dari setiap komponen yang ada pada instalasi listrik dan diagram tsb terdiri dari 2 garis fasa-netra atau 3 garis fasa-netral-ground adalah ?A. Denah SituasiB. Diagram PemipaanC. Diagram PengawatanD. Diagram Satu GarisSuatu komponen yang digunakan untuk melindungi sambungan kabel pada instalasi penerangan adalah ??A. Kotak SambungB. Pipa InstalasiC. Stop kontakD. SaklarSuatu alat yang digunakan oleh PLN untuk mengukur konsumsi energi listrik dan sekaligus pembatas arus adalah A. KWH Meter dan MCBB. MCB dan kabel GroundingC. Volt meter dan SekeringD. KWH meter dan SekeringBerdasarkan PUIL tahanan grounding minimum pada suatu instalasi penerangan adalah ?A. 5 ohm B. 0,01 ohmC. 3 ohmD. 10 ohmUntuk mengukur suatu tahanan listrik menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. AvoMeterD. Eart TesterUntuk mengukur suatu arus listrik menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. MultimeterD. Eart TesterUntuk mengukur suatu tahanan grounding pada suatu instalasi penerangan menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. MultimeterD. Eart TesterTERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG SEMOGA DAPAT MEMBANTU
02o0xG. 255 261 413 255 156 294 99 447 184

komponen instalasi penerangan 3 fasa